Mungkin sudah tak asing lagi bagi kita semua khususnya masyarakat bantul dan sekitarnya. Ketika kita sedang melakukan perjalannya menuju kota Yogyakarta melalui jalan bantul. Saat kita menengok ke sebelah kiri jalan akan nampak jalur kereta api yang sudah samar-samr telihat karena tertutup oleh laju pembangunan di daerah bantul. Inilah bukti bahwa kereta api pernah berjaya di daerah Bantul, Yogyakarta.
Jalur kereta api di Yogyakarta sendiri sekarang hanya tinggal satu arah yaitu hanya dari barat ke timur atau sebaliknya. Tetapi sebenarnya pada masa penjajahan belanda Yogyakarta merupakan salah satu kota yang sangat sibuk dengan kegiatan perkereta-apian. Hal ini terlihat dari jalur-jalur kereta api yang pernah eksis dan melintasi kota Yogyakarta seperti Yogya-Palbapang, Yogya-Magelang, Yogya Wates, Yogya-Solo, bahkan ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa ada jalur kereta api Yogya-Imogiri. Kesemua jalur ini sebenarnya berpusat pada stasiun Tugu Yogyakarta.
Jalur kereta api Yogya-Palbapang dibuat dengan tujuan untuk mempermudah akses transportasi khususnya bagi masyarakat Bantul menuju Yogyakarta karena kereta Api ini akan melewati beberapa stasiun yaitu stasiun palbapang-stasiun Bantul kota-Stasiun Kali winogo-stasiun Dongkelan-stasiun Ngabean-dan akan berakhir di Stasiun Tugu Yogyakarta. Sampai sekarang pun stasiun stasiun tersebut masih bisa kita lihat keberadaannya, walapun sudah beralih fungsi.
1. Stasiun Palpabang
merupakan stasiun yang beada di paling selatan daerah Bantul Yogyakarta, terletak sekitar 10 km di selatan kota bantul. menurut warga sekitar sebenarnya jalur kereta api tidak hanya berhenti sampai palbapang, tetapi masih menuju ke aran barat tepatnya ke arah daerah Kulon Progo. Hal ini terbukti dari beberapa jalur kereta yang masih nampak di sebelah barat dari Stasiun palbapang tersebut
gambar. Jalur Rel yang mengarah ke Kulon Progogambar. Stasiun Palbapang
Stasiun Palbapang merupakan salah satu bekas Stasiun kereta api di Bantul yang masih terawat dengan baik sampai saat ini. Stasiun Palbapang yang sekarang sudah berlaih fungsi menjadi kantor Dinas Perhubungan sebagai tempat pos untuk menarik pajak yang melewati jalan Srandakan dan halamannya kini sudah berubah menjadi temapt parkir Bus. Sekarang stasiun Palpabang lebih dikenal dengan Terminal Palbapang karena hal tersebut. Di stasiun ini juga masih terdapat alat-alat penunjang perkereta-apian tempo dulu yang kini telah termakan usia.
gambar. Peralatan Stasiun
dari stasiun Palbapang kemudian kereta akan menuju ke arah utara yaitu ke stasiun Bantul kota.
2. Stasiun Bantul Kota
Stasiun ini berada di pusat kota Bantul terletak 200 meter ke selatan dari pasar Bantul dan terletak tepat di pinggir jalan Bantul. Seperti di Stasiun Palbapang bangunan Stasiun sudah beralih fungsi menjadi pertokoan dan warung makan. Tidak seperti Stasiun palbapang, Stasiun Bantul sudah terlalu terawat. Terlihat dari bangunan stasiun yang sudah mulai rusak.
Gambar. Stasiun Bantul (belakang)
dan jalur kereta di stasiun ini sudah tak nampak lagi, kemungkinan sudah dilepas atau sudah tertutup oleh asap jalan Bantul. Dari Stasiun Bantul ini jalur kereta mengarah ke utara, hal ini bisa kita lihat ketika kita menyusuri sepanjang jalan bantul maka akan terlihat jalur kereta yang sudah tertutup tanah dan bangunan warga.
Gambar. Jalur Kereta Api di sepanjang Jalan Bantul
Jalur kereta ini akan terus mengarah ke utara dan menuju ke Stasiun berikutnya yaitu Stasiun Winogo (karena lokasinya dekat dengan sungai winogo)
3. Stasiun Winongo
Stasiun kereta Api ini terletak tidak jauh dari sungai winongo, berbeda dengan stasiun lainnya yang berada di pinngir jalan raya stasiun winongo terletak di tengah perkampungan. Stasiun winongo saat ini hanya merupakan bangunan kosong yang tidak berpenghuni dan dikelilingi oleh rumah masyarakat sekitar. Rel-Rel yang jaman dulu digunakan sebagai jalan kereta kini hanya tergeletak bebas menyiratkan betapa sibuknya stasiun winongo tempo dulu.
Gambar. Stasiun WinogoGambar. jalur kereta api yang mengarah ke PG Madukismo
Di Stasiun Winogo jalur kereta akan terbagi menjadi 2 yaitu menuju pabrik gula Madukismo dan menuju Stasiun dongkelan. jalur kereta menuju PG Madukismo ini dibuat untuk mempermudah askes bahan baku pabrik yaitu Tebu juga untuk mengangkut pekerja Pabrik pada saat itu. Sedangkan jalur yang mengarah Stasiun Dongkelan ini akan melewati sebuah jembatan di atas Sungai winongo, namun kini jembatan tersebut sudah diaspal sehingga motor dan sepeda dapat melintas di atas jembatan tersebut.
Gambar jembatan Sungai winongo4. Stasiun dongkelan.
setelah meninggalkan Stasiun winongo jalur kereta akan mengarah ke utara menuju stasiun dongkelan. Stasiun ini berada tepat di lokasi PASTY ( pasar aneka satwa dan tamanan Yogyakarta). Stasiun ini merupakan stasiun yang terkecil diantara stasiun yang lain dan bangunan stasiun ini juga berbeda dengan stasiun yang berada di daerah bantul.
Gambar. Stasiun Dongkelan
seperti yang telihat di gambar stasiun ini telah beralih fungsi menjadi warung makan. tetapi bangunan stasiun ini masih terjaga dan terawat dengan baik sekali. Stasiun ini juga masih terdapat dipinggir jalan raya Bantul.
setelah itu jalur kereta akan terus mengarah ke utara menuju ke stasiun ngabean.
5. Stasiun Ngabean
Stasiun ngabean terletak 1 km dibarat keraton Yogyakarta. Di stasiun Ngabean ini masih terdapat bekas jalur kereta dan beberapa roda kereta api yang sengaja dibiarkan terbuka untuk mengenang kebesaran dari Stasiun kereta ngabean saat itu. Tanda yang sangat jelas juga terlihat dari tulisan + 100 meter yang tepahat di bagian selatan atas bangunan stasiun yang merupakan tulisan khas yang biasa terdapat di stasiun-stasiun di Indonesia.
gambar. Stasiun Ngabean
Seperti halnya bekas stasiun kereta api yang lain, stasiun kereta api ngabean juga sudah beralih fungsi menjadi sebuah kantor dan di sekitar stasiun ngabean sendiri sudah berubah menjadi tempat parkir bus pariwisata kraton yogyakarta. jalur kereta api yang menuju stasiun ngabean dari stasiun dongkelan masih dapat kita lihat ketika kita berjalan di atas trotoar walaupun memang sebagian besar sudah tertutup oleh rumah-rumah warga.
Dari stasiun ngabean ini kereta akan menuju ke stasiun berikutnya yaitu stasiun tugu Yogyakarta.
5. Stasiun Tugu
Stasiun ini terletak di sebelah utara Malioboro. Stasiun ini juga masih aktif melayani penumpang yang akan berpergian menggunakan kereta api seperti menuju jakarta, bandung, wates dll. Stasiun Tugu juga nerupakan salat satu gerbang kedatangan bagi warga indonesia yang ingin berkunjung ke Yogyakarta.
gambar. Stasiun Tugu
stasiun tugu merupakan ujung dari rangakaian stasiun -stasiun dari jalur kereta Yogya-Palpabang. Betapa hebatnya dan gagahnya kereta yang melintasi jalur rel tersebut, betapa sibuknya stasiun-stasiun pada saat itu tentunya masih dapat kita rasakan dengan melihat bangunan bangunan stasiun dan rel yang masih tersisa saat ini. Tugas kitalah untuk menjaga dan merawat hal tersebut agar nantinya generasi selanjutnya dapat merasakan apa yang kita rasakan saat ini atau bahkan memwujudkan apa yang kita impikan saat ini yaitu mengulang kejayaan jalur rel kereta api Yogya Palbapang. Sekian
Sampai jumpa di jalur-jalur kereta api yang berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar